Tuhan, Izinkan Aku Jomblo
by Pipit Era Martina
You
know? Jomblo itu terhormat, jomblo itu sehat dan membuatmu terlihat hebat. Why?
Karena kamu mampu berjalan sendiri di keramaian dan menunjukkan pada dunia
bahwa kamu bisa tanpa sosok dia. Sejatinya, jomblo itu nggak nurunin harga
kehebatan kamu ko. Justru menaikkan harga jiwamu yang utuh tertata rapi dalam
penantian.
Aku
tahu, mengelakkan rasa itu bukan perkara mudah, butuh usaha yang keras untuk
mengalihkannya menjadi motivasi. Dalam hati akupun ingin menjerit, mengatakan
pada awan bahwa aku jatuh hati. Tapi apalah daya, tekadku tak’kan ku ganggu
gugat, mewujudkan harap menyempurnakan diri dengan kesendirian. Mengutuhkan
hati hanya untuk dia yang tertulis dalam takdirku.
Aku
hanyalah manusia biasa yang miliki sejuta rasa dalam jiwa, memaksanya untuk
memenjarakan cinta tak semudah katak berpindah tempat. Haruskah aku menutup mata
dan telinga dari teriakan kata hati sendiri? Atau memutuskan rasa agar tak
terjerumus kedalamnya?
Tuhan,
izinkan aku jomblo. Karena seutuhnya diriku ingin kupersembahkan hanya untuk
dia yang kini kau jaga apik dalam penantian. Kukuhkan hatiku dalam perjuangan,
menyimpan cinta yang tak seharusnya bermuara belum pada waktunya. Dalam hening
sujudku, ku meminta agar hatiku tak tergoyah oleh rayuan cinta yang kian
menggema dalam dada, yang mencegah mata memandang jauh ke depan.
Tuhan,
aku mengerti akan rasa yang kian menggonggong, namun izinkan aku untuk
menghantamnya jauh dari pandangan. Bukan aku tak ingin, namun harapku terlalu
indah untuk tergoyah hanya karena sebuah rasa yang aku sendiri tak mampu
menafsirkannya.
Menerjemahkan
anganku butuhkan tenaga yang tak biasa, mana mungkin ku patahkan dengan rasa
yang masih semu penuh imajinasi. Menghempas jabat cinta memang menyakitkan,
namun dayakupun tak tergerak untuk menerima dengan senyuman. Sanggupkah hati
memaksa cinta dengan tekanan? Kurasa itu lebih menyakitkan.
Tuhan,
satu pintaku. Bentangkan harapku hingga mampu menutupi rasa cinta yang belum
pasti, luaskan tatapku hingga tak kulihat lagi bayang semu yang menghantui dan
tuntun aku pada anganku, yang menjadikan langkahku tak tersesat karena cinta
yang belum nyata.
Aku
ingin sendiri bukan berarti hatiku mati, melainkan karena inginkan hatiku
tertata rapi layaknya cinta sejati. Bukan berarti gema cintaku membisu yang
membiarkanmu berhamburan di depanku, melainkan ku inginkan bisik syahdu
menentramkan hati hanya teruntuk kekasih hati dan bukan pula rasaku tak’kan
menjelma, namun rasa ini kan ku wujudkan dalam do’a dan bahagia yang nyata.
Tuhan,
izinkan aku jomblo untuk saat ini saja, setidaknya sampai harapku menjadi nyata
dan bahagiaku bermekaran hingga dengan sendirinya menerbitkan rasa berwajah
cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar