Wanita Munafik
By: Pipit Era Martina
Sering nggak sih denger kata- kata munafik? Khususnya buat
wanita-wanita yang pakai hijab nih. Sering banget yah dapet kata-kata munafik, “munafik
banget sih, pakai jilbab tapi masih aja ngomongin orang”, “pakai jilbab kok
masih pacaran, apa bukan munafik namanya?”. Nah, tahu nggak sih munafik itu apa?
Munafik itu sifat dimana dia berdusta, bisa dikatakan bermuka dua atau berlidah
dua. Nah apakah dengan memakai jilbab kemudian menjadi punya muka dua? Dan kemudian
dapat dikatakan dengan munafik? Bukankah
jilbab dengan tingkah laku atau akhlak merupakan dua hal yang berbeda? Jilbab
itu sesuatu yang dikenakan, sedangkan akhlak itu adalah sesuatu yang kita
lakukan. Apakah dengan kita menggunakan hijab kemudian berkata kasar pantas
dikatakan dengan munafik?
Wanita berhijab bukan berarti dia sempurna, bukan berarti
semua kata-katanya sudah baik, akhlaknya baik, terus nggak pernah ngomongin
orang. Tidak!!! Wanita berhijab juga mannusia, tempatnya salah dan khilaf,
bukankah kamupun demikian? Sama-sama manusia yang sering banget buat sala. Nggak
ada manusia yang sempurna tanpa kesalahan, tapi ada manusia yang berusaha untuk
tidak berbuat kesalahan. Nah, salah satunya itu kita, kita berusaha gimana
caranya memperbaiki diri, tingkah laku dan lain sebagainya. Caranya dengan kita
menutup aurat dengan benar, diikuti dengan menata tingkah laku menjadi lebih
baik lagi. Jadi bukan berarti kita munafik, katakanlah kita yang memakai hiijab
ini tingkah lakunya lebih buruk dari kalian, oke. No problem, klo kalian berkata
demikian, tapi bukan berarti kalian bisa melayangkan kata-kata munafik tanpa
dasar bukan? Akhlak itu dapat diperbaiki seiring berjalannya waktu, perlahan
namun pasti, kain penutup kepala ini dapat membimbing kita menjadi lebih baik,
lebih pandai menata kata, dan yang pasti lebih menjaga ucapan dari kata-kata
yang mampu melukai sesama. Semua butuh proses, toh kalian juga punya proses
bukan? Sama, kita juga punya proses, hanya saja proses kita dan kalian terlihat
berbeda meskipun pada dasarnya sama, sama-sama menuju proses yang lebih baik
dan lebih baik lagi.
Satu hal yang kita tahu, jilbab itu satu hal yang wajib bagi
wanita muslimah, tidak ada satu alasanpun yang diterima Allah untuk tidak
mengenakan hijab. Wanita yang tahu akan kewajibannya sebagai wanita untuk
menutup aurat, percaya deh, perlahan-lahan munafik yang kalian katakan itu akan
hilang di telan jilbab. Bukan berarti yang memakai jilbab lebih baik dan
amalnya lebih besar, tidak!! Tapi satu hal, wanita berhijab satu langkah lebih
menyadari akan pentingnya kecantikan yang hakiki. Wanita berhijab itu sudah
pasti perlahan-lahan akan menjadi lebih baik karena dia malu dengan hijab yang
dia kenakan, sungkan jika terus berperilaku tidak baik dibawah pengawasan hijab
yang selalu dikenakan. Intinya, wanita yang baik dia pasti tahu mana yang lebih
utama dan paling utama untuk dilakukan sebagai wanita muslimah. Kalau kalian
wanita muslimah, stop bilang munafik, percuma ataupun kata-kata serupa lainnya.
Sibukkanlah diri untuk introspeksi diri, sudahkah kita lebih baik dari mereka,
sudahkah kita menuhin maunya Allah, sudahkah kita menghargai diri kita sebagai
wanita? Kalau belum, mending kita sama-sama menuntun buat jadi wanita yang
lebih baik tanpa mengomentari orang lain, tanpa harus melukai orang lain. Allah
itu menilai kita sesuai dengan apa yang kita lakukan, semuanya tanggung jawab
kita, jadi daripada sibuk ngurusin orang lain yang belum tentu ita lebih baik
dari mereka, lebih baik kita urusin diri sendiri untuk dapet nilai yang
memuaskan dari Allah.
Penulis menulis ini bukan berarti penulis adalah orang yang
sudah baik, dan lebih baik dari pembaca, tidak. Penulis mencoba mengingatkan
diri sendiri untuk menjadi lebih baik dan ingin mengajak pembaca untuk belajar
bersama menjadi manusia yang lebih baik dari hari kemarin. Penulis percaya,
kita masih dikasih banya kesempatan sama Allah untuk merubah diri menjadi
wanita shalihah dengann akhlak yang baik pula. Yuk, bareng-bareng ngelangkah
lebih baik lagi dan saling menasehati bukan menghakimi.
Salam wanita berproses, Malang 25 Agustus 20118