Minggu, 19 Agustus 2018


Not to Judge Person From The Fashion
By: Pipit Era Martina

Disaat bintang membagi cahaya pada bumi, pernahkah bulan melarang? Disaat Matahari menggantikan bulan di malam hari, adakah bulan menolak? Dan disaat awan menurunkan hujan, pernahkan matahari mengelak? Tidak pernah bukan? kenapa? Yaa karena mereka miliki porosnya masing-masing. Mereka punya tempatnya masing-masing dan merekapun punya hak kapan mereka terbit dan tenggelam. Begitupun manusia, bukankah kita sama dengan bulan dan bintang? Sama-sama makhluk ciptaan Allah SWT, bahkan manusia lebih mulia dibanding seluruh ciptaan Allah, lebih sempurna. Lantas kenapaa? Justru makhluk yang paling sempurna yang banyak berkata tanpa berkaca?


Sering banget kita lihat, kita dengar, sesama manusia saling berkata, baik itu dalam kebaikan atau keburukan. Pernah nggak sihh kita merenungkan diri, menyadari kalau apa yang kita ucapkan itu ternyata lebih buruk dari diri kita sendiri? Dengan mudahnya kita berkomentar, “ahh dia mah nggak berjilbab, pasti kelakuannya nggak baik. Pasti begini, pasti begitu”. Heyyy, sadar diri dong! Kita ini siapa? Daripada berkomentar begini begitu mending kita pulang terus ngaca dirumah, udah sempurna belum iman kita? Jilbab yang dipakai sudah sesuai belum sama ajaran Allah?. Kalau belum lebih baik diam dan benahi diri.

Kita bukan designer yang punya hak buat ngomentarin fashion orang, designer aja nggak mau sembarang berkomentar meskipun dia tahu fashion yang digunakan orang lain itu tidak pantas. Kita sebagai sesama muslim, tugasnya itu mengingatkan, mengajak, bukan berkomentar. Kalau tugas kita berkomentar, orang lain nggak akan ada berhentinya ngomentarin kita, kenapaa? Ya karena kita itu kurangnya banyak banget. Kenali diri, malu sama jilbab yang tiap hari dipakai kalau kita masih sering komentarin hidup orang lain. Orang yang tidak atau belum berhijab bukan berarti mereka lebih buruk dari kita yang sudah berhijab. Begitu pula sebaliknya, kita yang sudah berjilbab belum tentu amalnya lebih banyak dibanding mereka. Jilbab memang wajib, tetapi, tidak semua orang cepat menyadari betapa berharganya rambut mereka, dan kecantikan mereka. Akan tetapi, Allah punya rencana tersendiri terhadap kita semua, banyak orang yang sudah berhijab lantas dibuka, tapi ada juga yang tadinya berpakaian terbuka menjadi shalihah. So, buat apa sibuk komentarin fashion orang lain?

Percaya deh, ketika kita sering komentarin hidup orang, fashion orang, maka kita akan lebih banyak lagi dikomentarin sama orang lain. Karena pepatah itu jarang salahnya, apa yang kita tanam ya itu yang akan kita tuai. Seorang anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar, jelas si anak bakalan sering bertengkar juga, kenapaa? Karena mereka enirukan apa yang sering mereka lihat. Dan kalau si anak sering lihat orang tuanya shalat berjama’ah, ngaji bareng, yakin deh, anak kecil tanpa disuruh bakalan ngikutin orang tuanya shalat. Nahh artinya apa? Artinya, kita nggak perlu banyak berkomentar dan berkata ini itu, cukup kita lakukan dengan baik, maka hasilnyapun akan baik. Kalau kita mau teman kita pakai jilbab, ya kita harus pakai jilbab dulu. Intinya, semua itu bermula dari diri sendiri, kalau kita baik insyaAllah didekatkan dengan orang baik, tapi kalau kita demennya komentarin hidup orang, yaa alamat kita bakalan sering dapat komentar dari orang lain juga.

But, remember it! Hidayah itu tidak datang dengan sendirinya, hidayah itu maunya di jemput, bukan datang tak di undang. Kalau kamu mau didatengin sama hidayah, ya kasih dulu undangannya terus dijemput. Bukan Cuma di kasih undangan terus kamunya diem nungguin tanpa gerak. Hidayah itu jangan disamain dengan tamu undangan, yang cukup kita kasih kertas undangan terus dia dateng sendiri, tidak! Hidayah itu seperti harta karun yang harus kita jemput, harus di cari sampai ke lubang-lubang, nyarinya pun nggak sembarang nyari. Sama halnya dengan harta karun, yang perlu persiapan dan pakai peta, bukan cuma modal kata.  
Nah, mulai dari sekarang, yuk kita bareng-bareng belajar untuk tidak berkomentar tidak baik tentang orang lain. Lebih baik, kita perbaiki diri, benahi fashion sendiri, tata hati dan pikiran sebelum berkata, itu jauh lebih baik dibanding berkomentar terhadap kehidupan orang lain. Berkacalah sebelum berkata dan berpikirlah sebelum bertindak, karena setiap kata dan tindak selalu ada balasannya. Salam shalihah, semoga Allah mengizinkan kita berjumpa dan bercakap banyak kata di surga-NYA. Aamiin.

Goresan kata hati, Malang, 19 Agustus 2018

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Tulisannya baguss mencoba mengajak org agar senntiasa muhasabah diri intropeksi diri, jilbab adalah sebuah kewajiban yg harus digunakan oleh wanita muslimah,,sebab wanita itu tempatnya segala fitnah,jika ia bner2 menjaga dirinya dgn menutupi auratnya niscaya dia kann selamat dari fitnah drinya sendri namun sebaliknya jika iya bloem bisa mnjaga dirinya dari menutupi auratnya,,maka besar kemungkinann fitnah besar kan muncul padanya... Itulah salah satu sebb diwajibkan bagi wanita untuk berhijab. . .
Sukses selalu buat si penulis terus berkarya n semakin sukses.. 😊

Pipit Era Martina mengatakan...

Alhamdulillah, terimakasih. semoga memberi manfaat bagi penulis juga pembacanya. terimaksih sudah mau membaca.. :)