Not to Judge Person From The Fashion
By: Pipit Era Martina
Disaat bintang membagi cahaya pada bumi, pernahkah bulan
melarang? Disaat Matahari menggantikan bulan di malam hari, adakah bulan
menolak? Dan disaat awan menurunkan hujan, pernahkan matahari mengelak? Tidak
pernah bukan? kenapa? Yaa karena mereka miliki porosnya masing-masing. Mereka punya
tempatnya masing-masing dan merekapun punya hak kapan mereka terbit dan
tenggelam. Begitupun manusia, bukankah kita sama dengan bulan dan bintang? Sama-sama
makhluk ciptaan Allah SWT, bahkan manusia lebih mulia dibanding seluruh ciptaan
Allah, lebih sempurna. Lantas kenapaa? Justru makhluk yang paling sempurna yang
banyak berkata tanpa berkaca?
Sering banget kita lihat, kita dengar, sesama manusia saling
berkata, baik itu dalam kebaikan atau keburukan. Pernah nggak sihh kita
merenungkan diri, menyadari kalau apa yang kita ucapkan itu ternyata lebih
buruk dari diri kita sendiri? Dengan mudahnya kita berkomentar, “ahh dia mah
nggak berjilbab, pasti kelakuannya nggak baik. Pasti begini, pasti begitu”. Heyyy,
sadar diri dong! Kita ini siapa? Daripada berkomentar begini begitu mending
kita pulang terus ngaca dirumah, udah sempurna belum iman kita? Jilbab yang
dipakai sudah sesuai belum sama ajaran Allah?. Kalau belum lebih baik diam dan
benahi diri.
Kita bukan designer yang punya hak buat ngomentarin fashion
orang, designer aja nggak mau sembarang berkomentar meskipun dia tahu fashion
yang digunakan orang lain itu tidak pantas. Kita sebagai sesama muslim,
tugasnya itu mengingatkan, mengajak, bukan berkomentar. Kalau tugas kita
berkomentar, orang lain nggak akan ada berhentinya ngomentarin kita, kenapaa? Ya
karena kita itu kurangnya banyak banget. Kenali diri, malu sama jilbab yang
tiap hari dipakai kalau kita masih sering komentarin hidup orang lain. Orang yang
tidak atau belum berhijab bukan berarti mereka lebih buruk dari kita yang sudah
berhijab. Begitu pula sebaliknya, kita yang sudah berjilbab belum tentu amalnya
lebih banyak dibanding mereka. Jilbab memang wajib, tetapi, tidak semua orang
cepat menyadari betapa berharganya rambut mereka, dan kecantikan mereka. Akan tetapi, Allah punya rencana tersendiri terhadap kita
semua, banyak orang yang sudah berhijab lantas dibuka, tapi ada juga yang tadinya
berpakaian terbuka menjadi shalihah. So, buat apa sibuk komentarin fashion
orang lain?
Percaya deh, ketika kita sering komentarin hidup orang,
fashion orang, maka kita akan lebih banyak lagi dikomentarin sama orang lain. Karena
pepatah itu jarang salahnya, apa yang kita tanam ya itu yang akan kita tuai. Seorang
anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar, jelas si anak bakalan sering
bertengkar juga, kenapaa? Karena mereka enirukan apa yang sering mereka lihat. Dan
kalau si anak sering lihat orang tuanya shalat berjama’ah, ngaji bareng, yakin
deh, anak kecil tanpa disuruh bakalan ngikutin orang tuanya shalat. Nahh artinya
apa? Artinya, kita nggak perlu banyak berkomentar dan berkata ini itu, cukup
kita lakukan dengan baik, maka hasilnyapun akan baik. Kalau kita mau teman kita
pakai jilbab, ya kita harus pakai jilbab dulu. Intinya, semua itu bermula dari
diri sendiri, kalau kita baik insyaAllah didekatkan dengan orang baik, tapi
kalau kita demennya komentarin hidup orang, yaa alamat kita bakalan sering dapat
komentar dari orang lain juga.
But, remember it! Hidayah itu tidak datang dengan
sendirinya, hidayah itu maunya di jemput, bukan datang tak di undang. Kalau kamu
mau didatengin sama hidayah, ya kasih dulu undangannya terus dijemput. Bukan Cuma
di kasih undangan terus kamunya diem nungguin tanpa gerak. Hidayah itu jangan
disamain dengan tamu undangan, yang cukup kita kasih kertas undangan terus dia
dateng sendiri, tidak! Hidayah itu seperti harta karun yang harus kita jemput,
harus di cari sampai ke lubang-lubang, nyarinya pun nggak sembarang nyari. Sama
halnya dengan harta karun, yang perlu persiapan dan pakai peta, bukan cuma modal
kata.
Nah, mulai dari sekarang, yuk kita bareng-bareng belajar
untuk tidak berkomentar tidak baik tentang orang lain. Lebih baik, kita perbaiki
diri, benahi fashion sendiri, tata hati dan pikiran sebelum berkata, itu jauh
lebih baik dibanding berkomentar terhadap kehidupan orang lain. Berkacalah
sebelum berkata dan berpikirlah sebelum bertindak, karena setiap kata dan
tindak selalu ada balasannya. Salam shalihah, semoga Allah mengizinkan kita
berjumpa dan bercakap banyak kata di surga-NYA. Aamiin.
Goresan kata hati, Malang, 19 Agustus 2018
2 komentar:
Tulisannya baguss mencoba mengajak org agar senntiasa muhasabah diri intropeksi diri, jilbab adalah sebuah kewajiban yg harus digunakan oleh wanita muslimah,,sebab wanita itu tempatnya segala fitnah,jika ia bner2 menjaga dirinya dgn menutupi auratnya niscaya dia kann selamat dari fitnah drinya sendri namun sebaliknya jika iya bloem bisa mnjaga dirinya dari menutupi auratnya,,maka besar kemungkinann fitnah besar kan muncul padanya... Itulah salah satu sebb diwajibkan bagi wanita untuk berhijab. . .
Sukses selalu buat si penulis terus berkarya n semakin sukses.. 😊
Alhamdulillah, terimakasih. semoga memberi manfaat bagi penulis juga pembacanya. terimaksih sudah mau membaca.. :)
Posting Komentar